Selamat Datang di Website Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disini anda mendapat berbagai informasi pendidikan, jangan lupa tuliskan komentar positif untuk membantu kami malakukan update informasi. Terimakasih

Klasifikasi Media Pembelajaran - Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Header Ads

Header ADS

Klasifikasi Media Pembelajaran

| Media Pembelajaran |
Para ahli berbeda pendapat dalam mengklasifikasikan media pembelajaran, antara lain :

1. Gagne 

Media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hierarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.

2. Edgar Dale

Dale mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar siswa yaitu dari pengalaman yang bersifat konkrit hingga yang bersifat abstrak, yaitu dengan jenjang sebagai berikut :

    1. Direct Purposefull Experience (pengalaman melalui pengalaman langsung dan bertujuan) 
    2. Contrived Experience (pengalaman melalui tiruan)
    3. Dramatic Experience (pengalaman melalui dramatisasi)
    4. Demonstran Experience (pengalaman melalui demonstrasi : tarian, pakaian).
    5. Field Trip (pengalaman melalui karya wisata)
    6. Exhibit (pengalaman melalui pameran)
    7. Televisi 
    8. Motion Picture (pengalaman melalui gambar hidup)
    9. Recording, radio, still picture (rekaman, radio, gambar diam)
    10. Visual Symbol (lambang visual)
    11. Verbal Symbols (lambang verbal).

3. Anderson

Memaparkan kelompok media instruksional sebagai berikut:

Baca : Konsep Media Pembelajaran

4. Rudy Bretz (1972)

Rudy Bretz (1972) mengklasifikasikannya media pembelajaran menjadi delapan jenis, yaitu: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak. 

Secara garis besar media dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:

1. Kelompok media pembelajaran yang hanya dapat dilihat (visual)

Media pembelajaran visual adalah media pembelajaran yang menyalurkan pesan lewat indera pandang/penglihatan. Secara umum media pembelajaran berbasis visual dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu media grafis dan media cetak. Media grafis meliputi media foto, gambar, sketsa, bagan, grafik, papan tulis, fl pannel dan bulletin, poster dan kartun, peta dan globe. Sedangkan media cetak meliputi transparansi (OHT) dan modul.

2. Kelompok media pembelajaran yang hanya dapat didengar (audio)

Media audio adalah media pesan dalam bentuk suara yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk mempelajari isi tema. 

Contoh media audio yaitu program kaset suara dan program radio. Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk melatih keterampilan siswa yang berhubungan dengan aspek keterampilan mendengarkan. Jenis media audio ini diantaranya kaset, radio/Audio Streaming, compact disk audio, flasdisc, DVD, dan audio digital (MP3, WAV).

3. Kelompok media pembelajaran yang hanya dapat dilihat dan didengar (visual-audio). Media audio-visual akan menciptakan penyajian materi pembelajaran semakin lengkap dan optimal. Jika dirancang dengan baik, media audio visual dapat mengambil alih peran guru. Dalam hal ini guru tidak selalu berperan sebagai penyampai materi karena penyajian materi bisa diganti oleh media. Peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi anak untuk belajar. Contoh dari media audiovisual adalah program televisi/video pendidikan/instruksional, program slide suara, dan sebagainya.

Ahmadi Susilo dalam Modul PKT. 05 tentang Media dan Sumber Belajar Era Digital mengklasifikasikan media berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu:

a. Media berdasarkan keterlibatan indera 

Berdasarkan indra yang terlibat media terbagi menjadi lima bagian, yaitu:

    1. Audio (Kaset, radio/Audio Streaming, compact disk audio, flasdisc, DVD, dan audio digital)
    2. Visual (Hand out, modul, buku, lembar kerja, majalah dan jurnal, poster, gambar, grafik, diagram dan bagan)
    3. Audiovisual (Televisi, film, dan video)
    4. Multimedia interaktif, antara lain Media pengelola teks (microsoft office family/note pad), Media pengelola gambar (corel draw, microsoft visio, adobe photoshop), Media pengelola animasi(flash freehand, authorware, dreamweaver), dan Media pengelola suara (cool edit pro).
    5. Pengalaman langsung

Pengalaman langsung merupakan bagian dari multimedia pembelajaran karena melibatkan banyak indera. Melalui pengalaman langsung siswa mudah mengasosiasikan objek dengan konsep, warna dengan makna, suara dengan ingatan, tindakan fisik dengan informasi tertentu. Konsep ini sesuai dengan teori Accelerated Learning yang menyatakan bahwa orang mengingat dan belajar lebih efektif apabila informasi disajikan melalui lebih dari satu model sensoris. Teori Accelerated Learning menekankan pada cara belajar dengan mengakses jalan untuk mengetahui dan mengingat pesan pembelajaran. Cara belajar ini dilakukan dengan memanfaatkan banyak indera (lihat, dengar, rasa, cium, sentuh) atau dengan istilah lain visual, auditori, dan kinestetik (gerakan). 

Pengalaman langsung terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

    1. Pengalaman berbuat. Contoh: Praktik Lapangan (Program Magang, Program Pengalaman Lapangan/PPL, Program Sistem Ganda/PSG, Kuliah Kerja Lapangan/KKN, Kuliah Kerja Sosial/KKS dan lain-lain).
    2. Pengalaman terlibat. Contoh: Permainan, Simulasi, Bermain Peran, Forum Teater.

b. Media berdasarkan cara kerja

Berdasarkan cara kerjanya media pembelajaran terbagi menjadi lima bagian, yaitu:

    1. Media Pembelajaran yang tidak diproyeksikan, yaitu media yang tidak memerlukan perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi di dalamnya, sehingga siswa bisa langsung menggunakannya. Contoh: foto, diagram, model.
    2. Media Pembelajaran yang diproyeksikan, yaitu media yang memerlukan perangkat proyektor agar siswa dapat langsung memanfaatkannya. Contoh: slide, film strips.
    3. Media Pembelajaran audio, adalah media belajar berupa sinyal audio yang direkam dalam satu media rekam, untuk menggunakan dibutuhkan player media rekam, contoh: kaset, CD, Flasdisk. 
    4. Media Pembelajaran video, media belajar yang memerlukan alat putar dalam bentuk video tape player, VCD player dan DVD player.
    5. Media komputer, merupakan berbagai jenis media belajar noncetak yang membutuhkan komputer untuk menayangkannya, contoh: computer mediated instruction (CMI).

c. Media menurut ukuran jumlah audensi

Sedangkan menurut ukuran audinsi media terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

    1. Media untuk audiensi besar (Televisi, Radio, Faxsimile, dan Internet).
    2. Media untuk audiensi kecil yaitu sejumlah kapasitas yang tersedian dalam satu ruangan, seperti film suara, film bisu, film 8 mm (movie film), videotape, film strip suara, slide, audiotape, audiodisc, foto, poster, papan tulis/whiteboard, chart, flip chart.
    3. Media untuk individu (media cetak - Hand out), telepon/email, CAI (Computer Assisted Instruction).

Download Bahan Ajar disini


Belum punya website sekolah??
Dapatkan disini, murah, meriah, proffesional.

Tidak ada komentar

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.

Diberdayakan oleh Blogger.