Prinsip, Karakteristik dan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi di SMK
Belajar adalah proses dimana tingkah laku
(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menjelaskan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. | Pembelajaran Berbasis Kompetensi |
Ciri-ciri Belajar
Slemeto (2003:5) mengemukakan enam ciri-ciri dari kegiatan belajar pada diri seseorang, yaitu:
- Perubahan terjadi secara sadar. Seseorang yang belajar akan menyadari dan merasakan terjadinya perubahan pada dirinya sendiri
- Perubahan yang terjadi bersifat kontinu dan fungsional. Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Perubahan yang terjadi menyebabkan perubahan berikutnya dan berguna bagi proses belajar berikutnya.
- Perubahan bersifat positif dan aktif. Dalam peristiwa belajar perubahan yang terjadi selalu bertambah dan menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Makin banyak usaha belajar yang dilakukan maka makin banyak perubahan yang diperoleh. Perubahan bersifat aktif berarti perubahan yang terjadi tidak dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu.
- Perubahan bersifat permanen, perubahan yang terjadi karena belajar bersifat menetap atau permanen. Misalnya, keterampilan peserta didik dalam bersepeda motor setelah belajar tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus berkembang kalau terus dipergunakan.
- Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Perubahan tingkah laku dalam belajar mensyaratkan adanya tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik dan terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya, peserta didik belajar computer karena adanya tujuan yang dicapai dari pembelajaran tersebut.
- Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang diperoleh peserta didik melalui proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah lakunya meliputi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Prinsip, Unsur dan Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Terdapat tujuh perinsip pembelajaran berbasis kompetensi yang harus diketahui dan mamu diterapkan oleh seorang pendidik, yaitu:
- Student-centered. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, artinya orientasi pembelajaran mengutamakan kebutuhan peserta didik. Peserta didik ditempatkan sebagai subyek pembelajaran dan dilayani sesuai dengan kecepatan belajarnya.
- Integrated learning. Pembelajaran dilakukan secara terpadu (integrated learning), maksudnya melibatkan berbagai disiplin ilmu.
- Individual learning. Pembelajaran individual (individual learning), artinya peserta didik diberi peluang untuk melakukan pembelajaran secara individual.
- Mastery learning. Pembelajaran tuntas (mastery learning), maksudnya pembelajaran mengacu pada ketuntasan belajar kompetnsi tertentu.
- Problem solving. Pemecahan masalah (problem solving), artinya proses dan hasil pembelajaran mengacu pada aktivitas pemecahan masalah riil yang ada di masyarakat.
- Experience-based learning. Yakni pembelajaran dilaksanakan melalui pemilihan pengalaman belajar tertentu dalam mencapai kompetensi tertentu.
Selanjutnya Norton (1987) mengemukakan lima unsur pembelajaran berbasis kompetensi sebagai berikut.
- Kompetensi yang akan dicapai harus dirumuskan dengan cermat tentang jenis dan jenjang kompetensi dan verifikasi kompetensi sesuai kebutuhan di tempat kerja.
- Kriteria yang akan dipakai untuk mengukur dan kondisi pengukurannya harus dinyatakan secara eksplisit dan dibuat secara terbuka/transparan,
- Program pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan mampu mengembangkan individu dan evaluasi untuk masing-masing kompetensi,
- Aktivitas penilaian kompetensi harus mampu mengukur pengetahuan, sikap, dan kinerja aktual (actual performans),
- Pembelajaran hendaknya mampu mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan yang terukur
Faister dan Norton mengemukakan sembilan karakteristik pembelaaran kompetensi, yaitu.
- Dikembangkan untuk kompetensi
tertentu
- teori dan praktik dilaksanakan secara
terpadu
- bahan ajar berisi pengetahuan yang mendukung pelaksanaan dan keterampilan
yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai,
- menggunakan pembelajaran tuntas
- menggunakan multi media
- Kepuasan didasarkan pada penguasaan
kompetensi yang dibutuhkan
- menggunakan strategi pemecahan
masalah (problem solving)
- experience-based learning, yakni
pembelajaran dilaksanakan
melalui pengalaman-pengalaman belajar tertentu untuk mencapai kemampuan
belajar.
- Pembelajaran individu (individual
learning), artinya peserta didik memiliki peluang untuk melakukan
pembelajaran secara individual
Baca Juga :
Lalu bagaimanakan perbedaan antara Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Konvensional? perbedaan antara kedua bentuk pembelajaran tersebut dapat dilihat ada gambar di bawah ini.
Macam-macam pendekatan Pebelajaran
Berbasis Kompetensi
Pembelajaran Berbasis Kompetensi yang diselenggarakan di SMK dapat dilakukan dalam empat pendekatan di bawah ini.
1. Pembelajaran Saintifik
proses pembelajaran yang dirancang untuk
mengkondisikan agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan mengamati (untuk mengedintifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.
2. Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning/PBL)
Pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran yang menggerakkan peserta didik belajar secara aktif memecahkan masalah yang kompleks dalam situasi realistik.
Pembelajaran berbasis masalah seringkali
dilakukan dalam lingkungan belajar tim dengan penekanan pada kegiatan membangun
pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
secara konsensus, dialog dan diskusi, kerjasama tim, manajemen konflik, dan
kepemimpinan tim.
3. Pembelajaran berbasis Proyek (Project Based
Learning)
Project Based Learning adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang
memberikan kesempatan pasa siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus
mengembangkan kemampuan melalui kegiatan problem solving dan investigasi. Model pembelajaran PjBL (Project
Based Learning) ini tidak hanya fokus pada hasil akhirnya, namun lebih
menekankan pada proses bagaimana siswa dapat memecahkan masalahnya dan akhirnya
dapat menghasilkan sebuah produk. Pendekatan ini membuat siswa mendapatkan
pengalaman yang sangat berharga dengan berpartisipasi aktif dalam pengerjakan
proyeknya. Hal ini tentu saja lebih menantang daripada hanya duduk diam
mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku kemudian mengerjakan kuis atau
tes.
4. Pembelajaran Berbasis
Kerja (Work Based Learning)
Beberapa definisi
menjelaskan bahwa workbased learning sebagai semua bentuk
pembelajaran melalui tempat kerja,
apakah berwujud pengalaman kerja (work experience) atau kerja dalam
bimbingan (work shadowing) dalam waktu tertentu. Definisi lain menyatakan
bahwa pembelajaran berbasis kerja adalah semua pembelajaran yang terjadi sebagai hasil aktivitas di
tempat kerja (Little, 2006).
Demikian gambaran singkat tentang Pembelajaran berbasis Kompetensi, semoga bermanfaat. Untuk menambah wawasan sahabat sekalian tentang teori pembelajaran, silahkan download materi dan referensi pada link di bawah ini.
Download
Tidak ada komentar
Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.