Selamat Datang di Website Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disini anda mendapat berbagai informasi pendidikan, jangan lupa tuliskan komentar positif untuk membantu kami malakukan update informasi. Terimakasih

Kepala Madrasah Sebagai Pemimpin Kewirausahaan - Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Header Ads

Header ADS

Kepala Madrasah Sebagai Pemimpin Kewirausahaan

Ni Luh Sukmawati, S.E.,M.M
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan hanya bisa dilakukan oleh pemimpin yang mempunyai keahlian memimpin, memiliki kemampuan mempengaruhi pendirian dan pendapat orang lain, serta orang yang aktif dalam membuat rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin untuk mencapai tujuan bersama.

Kepala madrasah sebagai seorang pemimpin memiliki tujuh peran strategis, yaitu ; 1) educator, 2) manager, 3) administrator, 4) supervisor, 5) leader, 6) pencipta iklim kerja, dan 7) wirausaha.

Khusus dalam bidang kewirausahaan, pada Diklat Jarak Jauh (DJJ) Calon Kepala Madrasah yang diselenggarakan oleh  Balai Diklat Keagamaan (BDK) Denpasar pada hari Rabu, (05/05/2021),  Widyaiswara Ni Luh Sukmawati, S.E.,M.M menyampaikan tujuh ciri kepala madrasah berjiwa kewirausahan, yang dikemukakan oleh Sudrajat (2010), yaitu: 

    1. Berpikir kreatif-inovatif
    2. Mampu membaca arah perkembangan dunia pendidikan
    3. Dapat menunjukkan nilai lebih
    4. Perlu menumbuhkan kerjasama tim
    5. Selalu mengupgrade ilmu pengetahuan dan teknologi
    6. Mampu membangun kedekatan personal
    7. Bisa menjawab tantangan masa depan.

Pada umumnya jiwa kewirausahaan akan terbentuk karena tiga hal, yaitu: 1) Jiwa kewirausahaan lahir karena hobi, 2) Jiwa kewirausahaan lahir karena tekanan, dan 3) jiwa kewirausahaan yang lahir karena sebuah harapan.

Kepala madrasah sebagai pemimpin kewirausahaan harus mampu mengelola berbagai potensi madrasah untuk mengembangkan kewirausahaan di lembaganya. Potensi madrasah tersebut dikembangkan dalam upaya meningkatkan pelayanan madrasah/sekolah. 

Adapun lingkup potensi madrasah yang dapat dikembangkan yaitu; 1) potensi pendidik dan tenaga kependidikan, 2) potensi peserta didik, 3) potensi orang tua/wali dan masyarakat (komite), 4) potensi sarana dan prasarana, serta 5) potensi pendanaan.

Baca juga: Kepala Madrasah Sebagai Agen Perubahan

Pola pengembangan kewirausahaan madrasah dapat dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu:

    1. Tahap persiapan, pada tahap ini kepala sekolah/madrasah mengidentifikasi lingkungan dan peluang jenis usaha di masyarakat, potensi dan kemampuan sekolah, kondisi sosial budaya dan potensi ekonomi masyarakat di sekitar sekolah,
    2. Tahap perencanaan, pada tahap ini kepala sekolah/madrasah menganalisis potensi serta kemungkinan pengembangannya, memilih dan menetapkan jenis kewirausahaan, berkunjung ke institusi usaha lokal relevan/sejenis yang bersifat kerakyatan, dilanjutkan dengan simulasi dan penyusunan proposal kewirausahaan.
    3. Tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan dapat dilakukan dengan mendirikan unit-unit produksi kewirausahaan, memberikan pendidikan dan pelatihan  kewirausahaan terhadap siswa, serta memberi kesempatan siswa melakukan praktek kewirausahaan pada unit usaha sekolah/madrasah atau usaha mitra dalam bentuk dual system education.

Agar program kewirausahaan ini dapat terlaksana dengan baik, maka perlu adanya monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh kepala madrasah secara berkala. Monitoring dan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui berbagai kendala yang muncul untuk dicarikan solusinya. Kegiatan monitoring dan evaluasi hendaknya dilakukan terhadap lima aspek, yaitu: a) konteks, b) input, c) proses, d) output, dan e) outcome.

Hasil data monitoring dan evaluasi selanjutnya dianalisis dan diwujudkan dalam bentuk laporan yang diketahui oleh seluruh personil yang terlibat sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan unit usaha lebih baik ke depan.

Jika kepala madrasah mampu menerapkan kepemimpinan kewirausahaan di lembaganya dengan baik maka hal ini akan menjadi sebuah prestasi dan keunggulan tersendiri bagi madrasah tersebut, dan yang terpenting adalah mampu memberikan motivasi bagi para siswa untuk terjun ke dunia kerja setelah tamat nanti.

Demikian  gambaran materi Kepemimpinan Kewirausahaan yang diperoleh dari DJJ BDK Denpasar, untuk selengkapnya silahkan sahabat download materi diklat pada link di bawah ini.




Tidak ada komentar

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.

Diberdayakan oleh Blogger.