Strategi Pelaksanaan Bimbingan Karir Sekolah/Madrasah
-Dok. MAN 2 Alor- |
dengan program pendidikan. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif, efektif, maupun psikomotor individu dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan keputusan, maupun perolehan pengetahuan dalam keterampilan yang akan membantu dirinya memasuki sistem kehidupan sosial budaya yang terus menerus berubah.
Tujuan pelaksanaan bimbingan karir di sekolah adalah untuk memberikan berbagai kemampuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan tuntutan perubahan masyarakat dan memberikan berbagai kemampuan dan keterampilan khusus yang sesuai dengan potensi-potensi siswa dalam berbagai jenis pekerjaan tertentu yang secara langsung dapat diterapkan.
Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan seorang guru atau konselor kepada perserta didik dalam layanan bimbingan karir, yaitu; 1) strategi Instruksional, 2) strategi substansial, dan 3) strategi permainan.
Strategi instruksional merupakan bentuk penyelenggaraan bimbingan karir yang diintegrasikan atau dipadukan dalam kegiatan pembelajaran. Strategi ini sangat sesuai untuk dijalankan oleh para guru sebagai konselor, khsusnya oleh guru SD/MI. Strategi instruksional lebih bersifat informatif daripada pemrosesan informasi.
Pada dasarnya strategi instruksional bukanlah merupakan bimbingan karier, melainkan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip bimbingan karir yang lebih terfokus pada pemberian informasi karir. Strategi bimbingan karir instruksional yang terpadu dengan kegiatan pembelajaran merupakan pemrosesan informasi karir secara klasikal atau kelompok melalui penggunaan metode atau teknik-teknik pembelajaran, seperti: pengajaran unit, home room, karyawisata, ceramah tokoh/nara sumber, media audio visual, bibliografi, pelatihan kerja, career day, wawancara, dan paket bimbingan karier.
Tedapat beberapa teknik bimbingan karir instruksional yang dapat dilakukan guru/konselor terhadap peserta didik, antara lain:
1. Bacaan
Melalui membaca riwayat hidup
orang-orang ternama yang berhasil dalam bidangnya masing-masing, seperti BJ.
Habibi, Thomas Alva Edison, Einstein, dan banyak lagi. Dengan membaca
surnber-sumber informasi lainnya tentang berbagai hal diharapkan peserta didik
dapat belajar dari pengalaman orang sukses, dan dengan membaca peserta didik lebih
kayak wawasan tentang berbagai hal.
2. Narasumber
Dengan mengunjungi nara sumber atau mengundang nara sumber
untuk datang ke sekolah, dan berdialog tentang dunia pekerjaan, diharapkan anak
akan semakin luas wawasannya tentang banyak hal, terutama yang berkaitan dengan
pekerjaan/profesi seseorang dan usaha yang dilakukan untuk mencapai karir
tertentu.
3. Pengamatan
Dengan mengajak peserta
didik berjalan-jalan di sekitar lingkungan yang tidak harus jauh, di sepanjang
jalan mereka ditugasi untuk mengamati berbagai macam pekerjaan yang ditemui.
Guru dapat mengajak anak mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang ada
di sekitar sekolah, umpama mengamati pekerjaan penjahit, tukang tahu, dsb.
4. Ceritera
Dengan bercerita, guru
dapat memberikan informasi tentang berbagai pekerjaan, atau cerita tentang
kerja keras yang membuahkan hasil menggembirakan. Teknik bercerita akan lebih
menarik bila dilakukan dengan menggunakan media. Cerita akan lebih menarik
kalau diikuti dengan Tanya jawab berkisar tentang tokoh yang diceritakan.
Baca juga:
Strategi substansial merupakan bentuk penyelenggaraan
bimbingan karier melalui hubungan interpersonal (antara pembimbing dengan
klien). Strategi ini lazim dipergunakan oleh guru/konselor dalam bentuk
wawancara konseling. Untuk mempergunakan starategi ini, diperlukan penguasaan
teori dan praktik konseling, di samping disiplin ilmu penunjang yang terkait.
Strategi substansional dapat dilakukan melaui dua teknik, yaitu:
a. Genogram
Genogram merupakan sebuah alat bantu yang digunakan guru untuk mengetahui sejarah keluarga konseli dari waktu ke waktu, dari sebuah generasi keluarga melalui pola hubungan antar anggota keluarga beserta karakteristik yang melekat pada masing-masing anggota keluarga tersebut, baik berupa pekerjaan, jenis kelamin, umur, dan berbagai peristiwa yang mengiringi perjalanan sebuah keluarga dari generasi ke generasi.
Teknik ini dapat digunakan oleh guru, terutama guru SD/MI untuk mengidentifikasi aspirasi karir yang berkembang pada peserta didik. Penerapan teknik genogram ditempuh dalam tiga tahap, yaitu:
- Konstruksi Genogram, Konstruksi genogram Proses ini merupakan tahap pertama untuk memetakan/membuat gambar silsilah atau asal-usul keluarga klien sebanayak tiga generasi, yaitu generasi klien, generasi oarangtua klien dan generasi kakek nenek klien.
- Identifikasi jabatan, penelusuran bidang pekerjaan/jabatan yang ada pada anggota keluarga dari tiga generasi itu, termasuk usaha yang ditempuh untuk memperoleh pekerjaan/jabatan, tingkat keberhasilan, dan konsekuensinya dalam segala aspek kehidupan yang bersangkutan
- Eksplorasi Klien, Eksplorasi klien Tahap ini memfokuskan kajian terhadap diri klien agar memperoleh pemahaman diri dan lingkungan serta dapat merencanakan karirnya.
b. Konseling Karir
Konseling karir dapat dilaukan melalui tiga pendekatandi bawah ini:
- Client-centered career counseling (konseling karir yang berpusat pada klien), yaitu menekankan pada kecakapan klien untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Konsep dasarnya adalah hal yang berkaitan dengan konsep diri (self), aktualisasi diri, teori kepribadian, dan hakekat kecemasan.
- Developmental career counseling (konseling karir perkembangan). Konseling karir perkembangan lebih menekankan pada hubungan kematangan karir seseorang dengan masalah pembuatan keputusan, dan suatu tindakan yang disampaikan konseli dalam konseling karir.
- Behavioral career counseling (konseling karir perilaku), yaitu Manusia adalah mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari luar. Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan melalui hukum-hukum belajar: (a) pembiasaan klasik; (b) pembiasaan operan; (c) peniruan. Tingkah laku tertentu pada individu dipengaruhi oleh kepuasan dan ketidak puasan yang diperolehnya.
Strategi permainan merupakan strategi alternatif dalam penyelenggaraan bimbingan karir. Strategi ini berlangsung melalui permainan, yang dalam setiap permainan dapat menjangkau beberapa matra sasaran. Permainan adalah suatu perbuatan atau kegiatan sukarela, yang dilakukan dalam batas-batas ruang dan waktu tertentu yang sudah ditetapkan, menurut aturan yang sudah diterima secara sukarela tapi mengikat sepenuhnya, dengan tujuan dalam dirinya sendiri, disertai oleh perasaan tegang dan gembira, dan kesadaran lain daripada kehidupan sehari-hari (Johan Huizinga, 1990: 39).
Strategi ini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk permainan, yaitu:
- Permainan dan Proyeksi diri. Permainan ekspresi dan proyeksi diri Jenis permainan yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok ekspresi, adalah permainan yang berupaya mengungkapkan karakteristik, ciri atau sifat-sifat diri pribadi secara langsung, baik dalam bentuk lisan, tulisan maupun gerak-gerik isyarat
- Permainan pilihan dan putusan nilai. Prinsip utama dari permainan pilihan dan putusan nilai adalah bagaimana individu menentukan prioritas serta mengambil suatu keputusan tindakan, yang didasarkan atas nilai-nilai yang dimilikinya
- Eksplorasi dan identifikasi ligkungan. Permainan ini mengutamakan bantuan kepada klien, agar ia mampu dan sanggup menjelajahi dan merinci lingkungan baik pendidikan maupun pekerjaan, yang secara potensial sesuai dengan karakteristik diri pribadinya.
- Permainan Isu dan Aturan. Permainan ini dilakukan dalam bentuk diskusi, dimulai dari pemilihan dan penentuan masalah utama (isu) atau peraturan hidup yang dihadapi siswa atau manusia umumnya. Setelah ditentukan, beberapa siswa secara sukarela diminta tampil sebagai pembicara yang melontarkan pendapatnya atas isu dimaksud.
- Permainan Analisi dan gaya hidup. Analisis gaya hidup merupakan jenis permainan yang menekankan analisis atau terawangan, cita-cita yang diangankan akan masa depan kehidupan siswa, keluarga maupun pekerjaan dan keadaan dirinya, berdasarkan pengelolaan informasi diri dan lingkungan, nilai serta permasalahan yang dihadapi sekarang ini.
Demikian gambaran singkat tentang strategi pelaksanaan bimbingan karir di SD/MI, semoga bermanfaat. Selanjutnya sahabat sekaian dapat meng-unduh materi ini pada link di bawah ini.
Bahan Ajar - Strategi Pelaksanaan Bimbingan Karir di SD/MI
Pengertian Bimbingan dan Konseling
Tujun dan Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling
Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling di SD/MI
Tidak ada komentar
Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.