Selamat Datang di Website Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disini anda mendapat berbagai informasi pendidikan, jangan lupa tuliskan komentar positif untuk membantu kami malakukan update informasi. Terimakasih

Teknik Penilaian Sikap - Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Header Ads

Header ADS

Teknik Penilaian Sikap

| Penilaian Sikap |
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta didik sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, bahkan luar madrasah. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik.

Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada KI-3 dan KD pada KI-4. Dengan demikian maka aspek sikap untuk mata pelajaran PAI dan PPKn dibelajarkan secara langsung (direct teaching) dan tidak langsung (indirect teaching) akan memiliki dampak instruksional (instructional effect) dan memiliki dampak pengiring (nurturant effect). 

Sedangkan untuk mata pelajaran lain, tidak terdapat KD pada KI-1 dan KI-2. Dengan demikian maka aspek sikap untuk mata pelajaran selain PAI dan PPKn tidak dibelajarkan secara langsung dan memiliki dampak pengiring dari pembelajaran KD pada KI-3 dan KD pada KI-4.

Meskipun demikian penilaian sikap spiritual dan sikap sosial harus dilakukan secara berkelanjutan oleh semua guru mata pelajaran dan wali kelas, melalui observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber karena penilaian sikap merupakan bagian dari pembinaan dan penanaman/ pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik yang menjadi tugas dari setiap pendidik.

Teknik Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan oleh semua guru mata pelajaran dan wali kelas. Teknik penilaian sikap dijelaskan pada skema berikut:

a. Observasi

Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang muncul dari peserta didik. Catatan hal-hal sangat baik (positif) digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku kurang baik (negatif) digunakan untuk pembinaan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian sikap dengan teknik observasi:
  1. Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran dan wali kelas selama periode satu semester.
  2. Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik yang mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh wali kelas digunakan untuk satu kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua peserta didik yang menjadi tanggung jawab bimbingannya untuk kepentingan tindakan bimbingan dan konseling.
  3. Hasil observasi guru mata pelajaran dibahas dalam rapat dewan guru dan selanjutnya wali kelas membuat predikat dan deskripsi sikap setiap peserta didik di kelasnya. 
  4. Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat mencakup butirbuti sikap lainnya yang ditanamkan dalam semester itu.
  5. Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik muncul lebih dari satu kali atau tidak muncul sama sekali. 
  6. Perilaku peserta didik selain sangat baik atau kurang baik tidak perlu dicatat dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan perilaku baik atau sesuai dengan norma yang diharapkan. 

Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran 
Nama Satuan Pendidikan : MAN Alor
Tahun pelajaran                : 2022/2023
Kelas/Semester                 : X / 2 
Mata Pelajaran                  : PPKn



Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial Wali Kelas 
Nama Satuan Pendidikan     : MAN Alor
Kelas/Semester                     : X / 2 
Tahun Pelajaran                    : 2022/2023 


Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Wali Kelas 
Nama Satuan Pendidikan     : MAN Alor
Kelas/Semester                     : X / 2 
Tahun Pelajaran                    : 2022/2023 


Penilaian abservasi di atas dilaksanakan selama satu semester. Jika seorang peserta didik menunjukkan perilaku yang kurang baik, guru harus segera menindaklanjuti dengan melakukan pendekatan dan pembinaan, secara bertahap peserta didik tersebut dapat menyadari dan memperbaiki sendiri perilakunya sehingga menjadi lebih baik.


b. Penilaian Diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Selain itu, penilaian diri juga dapat digunakan untuk membentuk sikap peserta didik terhadap mata pelajaran. 
Penilaian diri dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik, antara lain:
  1. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena diberi kepercayaan untuk menilai diri sendiri; 
  2. Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika melakukan penilaian harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki; 
  3. Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur dan objektif dalam melakukan penilaian; dan 
  4. Membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan


Penilaian diri tidak hanya digunakan untuk menilai sikap spiritual dan sosial, tetapi dapat juga digunakan untuk menilai sikap terhadap pengetahuan dan keterampilan serta kesulitan belajar peserta didik.

c. Penilaian Antar Teman
Penilaian antar teman adalah penilaian dengan cara peserta didik saling menilai perilaku temannya. Penilaian antar teman dapat mendorong: (a) objektifitas peserta didik, (b) empati, (c) mengapresiasi keragaman/perbedaan, dan (d) refleksi diri. Di samping itu penilaian antar teman dapat memberi informasi bagi guru mengenai peserta didik yang berdasarkan hasil penilaian temannya, suka menyendiri dan kurang bergaul.


Penilaian antar teman dapat dilakukan pada saat peserta didik melakukan kegiatan di dalam dan/atau di luar kelas. Misalnya pada kegiatan kelompok setiap peserta didik diminta mengamati/menilai dua orang temannya, dan dia juga dinilai oleh dua orang teman lainnya dalam kelompoknya.

Bacaan yang relevan:







Tidak ada komentar

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.

Diberdayakan oleh Blogger.