Selamat Datang di Website Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disini anda mendapat berbagai informasi pendidikan, jangan lupa tuliskan komentar positif untuk membantu kami malakukan update informasi. Terimakasih

Model Pembelajaran Discovery Learning - Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Header Ads

Header ADS

Model Pembelajaran Discovery Learning

| Diklat BDK Denpasar |
Pendidikan berkualitas mencerminkan martabat suatu bangsa, tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan terbelakang. Perkembangan kurikulum menuntut siswa untuk selalu aktif, kreatif dan inovatif dalam menanggapi setiap mata pelajaran. Sikap ini dapat terwujud apabila guru menempatkan siswa sebagai objek penddidikan, guru berperan sebagai fasilitator bukan sebagai sumber utama pembelajaran. Guru profesional dituntut keahliannya di depan kelas, salah satu komponen keahlian itu adalah kemampuan menyampaikan pembelajaran secara efektif dan efisien. Hal ini akan terwujud apabila guru telah mengenal berbagai jenis model pembelajaran dan dapat memilih model pembelajaran yang paling tepat dalam pelaksnanaan pembelajarannya. Demikian I Wayan Arya Adnyana, S.Ag. M.Pd.H mengawali penyampaian materi Model Pembelajaran Discovery Learning dan Inquiry Learning melalui video pembelajaran pada DJJ Model-Model Pembelajaran yang diselenggarakan oleh BDK Denpasar pada Senin (9/06/2020) secara online.


Selanjutnya Arya menjelaskan bahwa Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengamanatkan kepada para pendidik untuk memperkuat pendekatan ilmiah (saintifik) dalam pelaksanaan pembelajaran. Penerapan pembelajaran harus berbasis pada penelitian atau penemuan (discovery dan inquiry), dengan memilih dan menerapkan model-model pembelajaran diantaranya Discovery Learning, Inquiry Learning, Problem Based Learning dan Proyek Based Learning.

Baca : Strategi, Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembalajaran pun diartikan sebagai suatu rencangan mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru dan peserta didik dalam mewujudkan kondisi belajar, atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya kegiatan pembelajaran.

Model pembelajaran memegang peranan dalam kegiatan pembelajaran untuk mewujudkan pendidikan aktif learning yang berkualitas. Terdapat empat macam model pembelajaran yang sering digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu : 1) Discovery Learning ; 2) Inquiry Learning ; 3). Problem Based Learning ; dan 4) Project Based Learning.
 

Model Penyingkapan (Discovery Learning)

Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang dapat mengantar siswa dalam menemukan konsep, makna, dan hubungan kausal melalui pengorganisasian pembelajaran yang dilakukannya dengan menekankan pada tiga karakteristik utama, yaitu ; 1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan, dan menggeneralisasi pengetahuan; 2) pembelajaran yang berpusat pada peserta didik; dan 3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada.

Discovery Learning akan mengubah kondisi belajar pasif menjadi aktif dan kreatif, mengubah pembelajaran teacher oriented  ke student oriented, dan mengubah modus ekspository (menerima informasi ke modus discovery (menemukan informasi).

Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyingkap atau mencari tahu tentang suatu permasalahan atau sesuatu yang sebenarnya ada namun belum mengemuka dan menemukan solusinya berdasarkan hasil pengolahan informasi yang dicari dan dikumpulkan sendiri, sehingga memiliki pengetahuan baru yang dapat digunakannya dalam memecahkan persoalan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Discovery Learning memiliki beberapa keunggulan, antara lain ; 1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah; 2) Dapat memperkuat konsep diri siswa; 3) Mendorong keaktifan siswa; 4) Mendorong siswa berpikir intuisi, yaitu kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas.

Baca : Dr. H. Mahsusi, M.M : Madrasah Maju, Majukan Gurunya

 

Langkah-langkah Model Pembelajaran Discovery Learning

Terdapat tujuh tahapan dalam penyiapan pembelajaran berbasis penyingkapan, yaitu :
Tahap
Deskripsi
Tahap 1
Persiapan
Guru Menentukan tujuan pembelajaran, identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya  belajar, dan sebagainya).

Tahap 2

Stimulasi/pemberian rangsangan
(Stimulation)
Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.
Tahap 3
Identifikasi masalah
(Problem Statement)
Guru Mengidentifikasi  sumber belajardan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
Tahap 4
Mengumpulkan data
(Data Collection)
Guru Membantu peserta didik  mengumpulan  dan  mengeksplorasi  data.
Tahap 5
Pengolahan data
(Data Proccesing)
Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya.
Tahap 6
Pembuktian
(Verification)
Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil.
Tahap 7
Menarik kesimpulan
(Generalization)
Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya.

 

Penilaian Pembelajaran Discovery Learning

Penilaian pembelajaran Discovery Learning dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes dalam ranah kognitif, proses, sikap, dan penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penilaiannya berupa penilaian kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan

Demikian ringkasan materi Diklat model pembelajaran Discovery Learning, semoga dapat menjadi bahan bagi kita untuk terus berkarya dan berinovasi dalam memajukan mutu pendidikan Indonesia, dan untuk menambah hazanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan khususnya yang berkaitan dengan model-model pembelajaran, Admin menyiapkan materi lengkap WI I Wayan Arya Adnyana, S.Ag. M.Pd.H. pada link di bawah ini. Semoga bermanfaat menuju Madrasah hebat Bermartabat.

Link Download

Tidak ada komentar

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.

Diberdayakan oleh Blogger.