Program Layanan BK di SD/MI
Program Layanan BK |
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok. Kegiatan dirancang dan dilaksanakan secara sistematis, dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.
Tujuan pelayanan
dasar adalah agar siswa:
- memiliki pemahaman diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama),
- mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggungjawab atau tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya,
- mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan mengatasi masalahnya sendiri,
- mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka focus pengembangan perilaku ditujukan pada aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu konseli dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Materi pelayanan dasar dirumuskan mencakup pengembangan:
- Menghargai diri sendiri,
- Motivasi berprestasi,
- Keterampilan pengambilan keputusan,
- Keterampilan pemecahan masalah,
- Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi,
- Penyadaran keragaman budaya, perilaku bertanggung jawab.
Baca juga: Strategi Pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada konseli
yang menghadapi masalah
dan memerlukan pertolongan dengan segera, agar tidak mengalami hambatan dalam
proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya.
Strategi
layanan responsif diantaranya konseling individual, konseling kelompok,
konsultasi, kolaborasi, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus (referral).
Layanan responsif bertujuan untuk membantu konseli yang sedang mengalami masalah tertentu menyangkut perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Bantuan yang diberikan bersifat segera, karena dikhawatirkan dapat menghambat perkembangan dirinya dan berlanjut ke tingkat yang lebih serius. Hasil dari layanan ini, konseli diharapkan dapat mengalami perubahan pikiran, perasaan, kehendak, atau perilaku yang terkait dengan perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Fokus
layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada konseli yang secara nyata
mengalami masalah yang mengganggu perkembangan diri dan secara potensial
menghadapi masalah tertentu namun dia tidak menyadari bahwa dirinya memiliki
masalah. Masalah yang dihadapi dapat menyangkut ranah pribadi, sosial, belajar,
atau karir.
- Merasa cemas tentang masa depan,
- merasa rendah diri,
- berperilaku impulsif (kekanak-kanakan atau melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkannya secara matang),
- membolos dari Sekolah/Madrasah,
- malas belajar,
- Kurang memiliki kebiasaan belajar positif,
- kurang bisa bergaul,
- Prestasi belajar rendah,
- Malas beribadah
- masalah dalam keluarga.
3. Layanan Perencanaan Individu
Payanan
perencanaan individual adalah bantuan kepada konseli agar mampu merumuskan dan
melakukan aktivitas sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan
berdasarkan pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman
terhadap peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
Layanan perencanaan individu lebih dikhususkan pada pemberian kesempatan kepada peserta didik dalam mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilannya sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan, maupun kemampuan dalam bidang keahlian.
Fokus
pengembangan layanan perencanaan individu diarahkan pada:
- pemberian informasi program peminatan;
- melakukan pemetaan dan penetapan peminatan peserta didik (pengumpulan data, análisis data, interpretasi hasil analisis data dan penetapan peminatan siswa;
- layanan lintas minat;
- layanan pendalaman minat;
- layanan pindah minat;
- pendampingan dilakukan melalui bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi,
- pengembangan dan penyaluran;
4. Layanan Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor atau guru bimbingan dan konseling secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik/konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik/konseli dan mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Komponen program dukungan sistem bertujuan memberikan
dukungan kepada konselor
dalam memperlancar penyelenggaraan komponen layanan sebelumnya dan mendukung
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling,
sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar
penyelenggaraan program pendidikan pada
satuan pendidikan. Dukungan sistem meliputi kegiatan pengembangan jejaring, kegiatan
manajemen, pengembangan keprofesian secara berkelanjutan.
Pengembangan jejaring menyangkut kegiatan konselor meliputi:
- konsultasi,
- menyelenggarakan program kerjasama,
- berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan satuan pendidikan,
- melakukan penelitian dan pengembangan.
Bahan Ajar Komponen Program Layanan BK di Sekolah
Baca materi sebelumnyaTujun dan Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling
Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling di SD/MI
Guru BK sangat penting perannya agar siswa dapat menyampaikan perasaan yang menganggunya ketika bersekolah, sehingga menjadi semakin nyaman ketika sekolah. mampir ke website universitas aku juga ya banyak informasi menarik mengenai dunia perkuliahan walisongo.ac.id
BalasHapus