Selamat Datang di Website Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disini anda mendapat berbagai informasi pendidikan, jangan lupa tuliskan komentar positif untuk membantu kami malakukan update informasi. Terimakasih

Pembelajaran Aktif (Active Learning) - Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Header Ads

Header ADS

Pembelajaran Aktif (Active Learning)

| Pembelajaran Aktif | 
Bonwell (1991) menjelaskan bahwa pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, dimana siswa melakukan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan guru.

Pembelajaran aktif sebagai suatu pendekatan pembelajaran bermuara pada terwujudnya belajar mandiri. Kemandirian belajar ini merupakan metakognitif yang mengarah pada kemampuan mengakses kognitif dan kemampuan mengelola perkembangan kognitif siswa secara sendiri (Self-regulated Learning). 

Siswa yang memiliki metakognitif akan mampu menyelesaikan tugas belajarnya dengan baik, mereka mampu merencanakan pembelajaran, mengatur  diri, mengontrol diri, dan mengevaluasi pembelajarannya. 

Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran yang dirancang harus mampu melibatkan siswa secara aktif.  Siswa dan guru dalam belajar aktif memiliki peran yang sama untuk menciptakan suatu pengalaman belajar yang bermakna.

Terdapat beberapa strategi dan pendekatan dalam pelaksanaan Pembelajaran Aktif seperti belajar melalui bermain, belajar berbasis teknologi, pembelajaran berbasis aktivitas belajar, pembelajaran kerja kelompok, pembelajaran proyek, dan lain-lain.

Prinsip-Prinsip Pembelajaran Aktif

Barnes (1989) menekankan prinsip-prinsip pembelajaran aktif, sebagai berikut.

    1. Purposive, relevan antara tugas dan tujuan pembelajaran.
    2. Reflective, refleksi siswa tentang makna dari apa yang dipelajari.
    3. Negotiated, tujuan dan metode pembelajaran disepakati antara siswa dan guru.
    4. Critical, siswa menghargai cara-cara yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran.
    5. Complex, siswa membandingkan tugas dengan kompleksitas yang ada dalam kehidupannya.
    6. Situation-driven, kebutuhan terhadap situasi dipertimbangkan dalam rangka membangun tugas-tugas belajar. 
    7. Engaged,  tantangan nyata tercermin dalam kegiatan yang dilakukan siswa dalam belajar.

Pembelajaran aktif membutuhkan lingkungan belajar yang tepat melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat. Penerapan strategi pembelajaran yang tepat akan menghasilkan perolehan hasil belajar yang tepat pula. 

Baca juga: Model Pembelajaran Langsung

Ada beberapa pertimbangan dalam merancang proses pembelajaran aktif, antara lain pembelajaran yang dirancang sebagai berikut. 

    1. Sejalan dengan strategi filsafat konstruktivisme dan dari filsafat tradisional.
    2. Memperkenalkan penelitian berbasis belajar melalui penyelidikan dan berisi konten ilmiah yang otentik.
    3. Mendorong keterampilan kepemimpinan dan mendorong siswa dalam pengembangan diri.
    4. Mendorong pembelajaran kolaboratif untuk membangun komunitas belajar.
    5. Mampu menumbuhkan lingkungan yang dinamis melalui pembelajaran interdisipliner (antarmata pelajaran) dan menghasilkan kegiatan dengan pengalaman belajar yang lebih baik. 
    6. Mengintegrasikan pengetahuan sebelumnya dengan pengalaman baru yang bermanfaat bagi siswa. 
    7. Mampu meningatkan kinerja pembelajaran siswa yang dipelajari di kelas maupun di luar kelas.

Karakteristik Pembelajaran Aktif

Karakteristik pembelajaran yang diatur dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tetang Standar Proses, guru harus merancang proses pembelajaran sejalan dengan pembelajaran aktif dengan karakteristik berikut.

    1. Pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa berperan lebih aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri untuk menumbuhkan semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 
    2. Guru membimbing pengalaman belajar siswa. Guru sebagai salah satu sumber belajar memberikan peluang bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam dirinya, dan dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat suatu karya. 
    3. Tujuan pembelajaran untuk pencapaian kompetensi. Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar mengejar standar akademis namun juga untuk pencapaian kompetensi secara utuh dan seimbang. 
    4. Kegiatan belajar mengarah pada kreativitas siswa. Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas siswa dan memperhatikan kemajuan siswa untuk menguasai kompetensi. 
    5. Penilaian dilakukan secara holistik. Penilaian proses pembelajaran dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa. 
    6. Mendorong keterlibatan siswa. Pembelajaran tidak ditekankan pada penyampaian informasi namun mengutamakan keterlibatan siswa secara aktif baik fisik maupun mental. 
    7. Menyusun suasana belajar yang kondusif. Suasana atau kondisi pembelajaran mendukung untuk mengembangkan keterbukaan dan penghargaan terhadap semua gagasan siswa. 
    8. Menggunakan berbagai metode dan teknik pembelajaran. Siswa tidak hanya mendengarkan ceramah secara pasif melainkan terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran melalui aktivitas: mengamati, bertanya, diskusi, debat, membaca, membuat ringkasan, kerja kelompok, mencari informasi, observasi, melakukan penelitian, bermain peran, studi kasus, melakukan penyingkapan informasi yang belum mengemuka, menganalisis data, presentasi, membuat proyek untuk menghasilkan karya kontekstual, menyelesaikan permasalahan kontekstual dalam pembelajaran, dan sebagainya. 

Demikian gambaran umum tentang pembelajaran aktif semoga bermanfaat.



Tidak ada komentar

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.

Diberdayakan oleh Blogger.