Prinsip-prinsip Pembelajaran PTK di Indonesia
| Pendidikan Vokasi | Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Wikipedia
Secara umum pendidikan nasional terbagi ke dalam dua
bagian, yaitu pendidikan umum dan pendidikan kejuruan. Pendidikan umum dan
kerjuruan merupakan dua hal penting yang harus dimiliki masyarakat Indonesia.
Pendidikan umum disebut education for living, yaitu pendidikan
kehidupan. Pendidikan umum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik, pada dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
secara umum sebagai modal diri untuk mengikuti pendidikan
yang lebih tinggi. Sedangkan
pendidikan kejuruan disebut Education for earning a living, yaitu
pendidikan
yang mengarahkan peserta didik pada
bidang tertentu melalui suatu organisasi, tentulah hasil pendidikan ini dapat
dipakai sebagai bekal mencari kehidupan atau nafkah.
Dalam pelaksanaannya pendidikan kejuruan terbagi
menjadi 4 jenis, yaitu technical education, vocational
education, career education,
dan professional education.
Slamet PH (1990) menggambarkan bahwa Pendidikan kejuruan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional. Karena itu perannya dalam memberikan pelayanan bagi semua warga masyarakat pada berbagai usia kerja dalam kaitannya dengan berbagai kegiatan/bidang usaha, merupakan suatu keharusan dan kebutuhan nasional. Pelayanan pendidikan kejuruan yang efektif dan berhasil secara nasional akan turut meningkatkan taraf dan mutu kehidupan individu dalam aspek-aspek sosial, ekonomi, dan politik, baik tingkat daerah maupun nasional.
Baca juga: Penerapan 16 Prinsip Prosser pada Pendidikan Vokasi di Indonesia
Prinsip-prinsip PTK
Para ahli telah mengemukakan berbagai teori yang
berkaitan dengan prinsip pembelajaran di SMK. Dr. Charles Allen Prosse (1871-1952) mengembangkan 16 prinsip
pembelajaran di SMK yang sangat ideal dan sulit di terapkan di Indonesia, Barlow (1974) mengembangkan 7 prinsip, Miller (1986) mengemukakan 10 prinsip pembelajaran
SMK, dan Muller (1986)
mengemukakan 8 prinsip pembelajaran SMK.
Dari keseluruhan teori ini kita dapat merumuskan kembali prinsip-prinsip umum yang sesuai dengan kondisi perkembangan IPTEK saat ini, antara lain:
- Pendidikan Kejuruan membutuhkan biaya yang besar, karena sekolah kejuruan harus mampu mendesain lingkungan pembelajaran menjadi replika industri sesuai dengan perkembangan IPTEK. Tugas dan latihan yang diberikan kepada siswa akan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja. Hal ini akan menciptakan pembelajaran kejuruan menjadi efektif dan effisien yang akan menghasilkan lulusan yang siap kerja, melanjutkan pendidikan dan berwirausaha. Ini merupakan prinsip yang cukup sulit diterapkan di Indonesia karena pembuatan replika akan memerlukan biaya besar dan harus selalu mengikuti perkembangan IPTEK yang terjadi di dunia industri.
- Pendidikan kejuruan akan efektif jika sekolah mampu menyiapkan guru/instruktur berpengalaman, menguasai IPTEK, dan sukses dalam penerapan pengetahuan, keterampilan dan keahliannya pada proses kerja yang ia tekuni. Guru/Instruktur berpengalaman merupakan kunci sukses dalam mewujudkan pendidikan SMK yang berkualitas. Guru berpengalaman yang sukses dalam bidang keahliannya akan mampu melatih siswa untuk berpikir dan bekerja dalam mengembangkan minat, pengetahuan dan ketrampilannya, mampu membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir kritis siswa, serta mampu melakukan pembinaan kebiasaan yang efektif pada diri siswa. Selain itu guru/instruktur berpengalaman akan mampu menyiapkan administrasi pendidikan yang luwes sehingga dapat mewujudkan pembelajaran yang effisien dengan menerapkan metode pembelajaran dengan memperhatikan kondisi psikologis para siswa.
- Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar. Prinsip ini hanya bisa diterapkan di sekolah kejuruan yang memiliki birokrasi fleksibel seperti sekolah swasta. Prinsip ekonomi supply-demand berlaku saat ini, program keahlian yang tidak dibutuhkan industri akan dengan sendirinya mendapatkan peminat yang sedikit. Jika sekolah tidak mampu menyesuaikan dengan cepat, maka besar kemungkinan sekolah akan kesulitan menjaring siswa.
- Pendidikan kejuruan harus melibatkan pemerintah, khususnya dalam penetapan standard yang diinginkan dan pemerintah menyediakan dana untuk program. Hal ini sangat penting mengingat pendidikan dan kesejahteranaan diibaratkan satu koin mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Pendidikan dan kesejahteraan merupakan hak azasi manusia yang harus mendapatkan prioritas utama dari pemerintah, seperti yang telah dilakukan pemerintah melalui revitalisasi pendidikan kejuruan di Indonesia.
- Pendidikan kejuruan harus mampu menanamkan etos kerja (work ethic). Menurut Slamet PH, etos (ethic) dapat diinterpretasikan sebagai kebiasaan, kecenderungan modal, sikap terhadap sesuatu, atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Jadi etos kerja dapat diartikan sebagai kebiasaan kerja, kecendrungan modal kerja atau pandangan hidup tentang kerja. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi etos kerja seseorang akan semakin tinggi dalam prestasi kerjanya.
Bacaan terkait:
Secara umum penerapan prinsip-prinsip
pembelajaran PTK di Indoensia masih terkendala dengan berbagai kondisi, sebagaimana telah diuraikan pada tulisan sebelumnya, anatar
lain, masalah pembiayaan SMK yang sangat besar menyebabkan banyak SMK tidak mampu
berkembang sesuai harapan peerintah, minimnya penyediaan fasilitas industri di sekolah,
kebijakan kerjasama sekolah dengan DU-DI yang masih terkendala dengan berbagai
kepentingan industri, jumlah tenaga pendidik produktif dan instruktur ahli
yang tidak sebanding dengan jumlah SMK di Indonesia, serta pemahaman serta kontribusi
orang tua terhadap pengembangan lembaga pendidikan kejuruan di Indonesia.
Demikian gambaran penulis tentang prinsip pembelajaran PTK di Indonesia, semoga bermanfaat.
Prinsip-prinsip pembelajaran PTK
Referensi:
Wikipedia Pendidikan
Prinsip Pendidikan Kejuruan menururt Muller
Bahan Kuliah - Prinsip-prinsip pembelajaran PTK
Tidak ada komentar
Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.